Aircon mobil, Berawal dari Balok Es Batu

Apakah anda pernah membayangkan menunggangi mobil di kota besar seperti Jakarta di tengah panasnya terik matahari? Tanpa adanya Aircon Mobil pastinya kita akan merasa kepanasan di dalam mobil. Keringat pastinya akan berceceran membasahi pakaian yang kita kenakan. Tapi dengan adanya Aircond yang terpasang di dalam mobil – mobil masa kini, rasa panas akibat terik matahari tidak akan terasa. Aircond yang biasanya disingkat AC ini memang berfungsi untuk mendinginkan kabin kendaraan roda empat. Perangkat ini seakan manjadi perangkat yang wajib terpasang di dalam mobil. Lihat saja mobil – mobil keluaran terbaru yang hampir semuanya sudah terpasang system AC
Mungkin judul dari artikel ini sedikit membingungkan anda. Tapi memang benar adanya bahwa system AC yang ada di mobil berawal dari sebuah balok es batu. Ide tersebut berawal dari pemikiran sederhana William Whiteley pada tahun 1884. Bukan menggunakan mobil melainkan dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda. Dengan meletakan balok – balok es di bawah gerobak tersebut, udara yang dingin mengalir ke kabin gerobak karena adanya kipas yang dia taruh di depan balok – balok es itu yang bekerja ketika gerobak tersebut berjalan. Udara dari luar mengalir melewati balok es yang menjadikan udara tersebut dingin, teori yang cukup sederhana. Namun ide William ini masih memiliki kelemahan yaitu udara dingin yang di hasilkan tidak bersih atau masih bercampur dengan debu.

Setelah adanya penemuan tersebut, para peneliti mulai mengembangkan penemuan William tersebut. Samapai akhirnya pada tahun 1930, dimana C&C Kelvinator merancang system pendingin dengan penggerak mesin berbahan bakar gasoline. Kemudian perusahaan mobil raksasa General Motor mengembangan konsep pendinginan kabin menggunakan refrigerant R12 yang pada tahun 1933  diaplikasikan di mobil Cadilac mereka. Pada tahun 1953 mereka mulai menyempurnakan system pendingin mobil mereka  dengan kompressor dan kondesornya terletak pada bagian  kompartemen mesin.  Sistem yang pertama kali diaplikasikan pada mobil Pontiac pada tahun berikutnya bertahan hingga sekarang. Tidak hanya menghasilkan udara dingin saja, dalam perkembangannya Aircond juga dapat menghasilkan udara hangat yang biasanya ada pada mobil – mobil di daerah beriklim dingin seperti wilayah eropa.
Walaupun AC sangat bermanfaat, namun juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Seperti yang kita ketahui udara dingin yang dihembuskan oleh AC berasal dari bahan kimia Freon yang sudah terbukti dapat merusak lapisan ozon. Dengan adanya dampak buruk tersebut kini para produsen mobil mulai menggunakan system AC yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang tidak berbahaya bagi lingkungan. dengan semakin majunya teknologi yang ada, perkembangan Aircon Mobil masih akan terus berjalan. Walaupun demikian kita harus tetap berterima kasih kepada penemu dan pengembang system pendingin mobil  yang membuat kita tetap dapat menikmati perjalanan di tengah panasnya kota metropolitan.